Jumat, 04 Februari 2011

Sindang Gile Waterfall (Lombok Island)

Minggu, 30 january 2011
10.30
Saya dan teman-teman mulai mempersiapkan diri untuk melakukan sedikit perjalanan menuju daerah Pegunungan.
Senaru, itulah daerah yang kami tuju.
11.00
Perjalanan kami mulai.
Saya, Mahdi, Tutut dan Bandi memilih melewati pusuk untuk menuju area lombok utara..
Perjalanan kami memakan waktu dua jam untuk mencapai tujuan...
Itupun kalau kami tidak mampir dan beristirahat...
Yah..
Namanya juga Trip, kamipun beristirahat sejenak di daerah pusuk untuk menikmati minuman khas daerah tersebut.
Bukan hanya itu, disini juga termasuk kawasan wisata hutan lindung.
Banyak wisatawan baik itu lokal maupun asing yang singgah disini hanya untuk menikmati indahnya pusuk.
Setelah kami rasa cukup untuk beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan kami.
Daerah perbukitan dan hamparan sawah semakin mewarnai indahnya trip kami kali ini.
Dari pusuk menuju pemenang, pemenang menuju tanjung.
Hemm..
Sejauh ini perjalanan masih baik-baik saja (Maklum Jalannya Masih Belum Rusak)
Tanjung Menuju Baya, Bayan Menuju senaru..
Wooow...
Funtastik, Siksaan mulai kami alami.
Bekal Air kami mulai menipis, warung kaki limapun tak kunjung kami temui.
Satu lagi yang paling menyiksa.
Jalannya, hadehhh..
Rusaknya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Tapi tak apalah, ada banyak view yang mengganti rasa sakit kami..
Hampir dua jam perjalanan kami yang sungguh melelahkan.
Finally, Welcome To Waterfall (Senaru)
Untuk masuk ke kawasan air terjun dan hutan lindung ini kami hanya mengeluarkan Rp.2000/orang.
Jumlah uang yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan apa yang akan kita temui didalamnya.
Hanya sekilas info aja, selain hutan lindung disini juga ada dua air terjun, Sindang Gile dan Tiu Kelep begitulah warga sekitar menyebutnya.
Bagi yang memang belum siap fisik saya sarankan siapkan perbekalan yang cukup, maklum aja disini anda akan menuruni setidaknya 1000 anak tangga untuk mencapai air terjun pertama dan menjelajah kawasan hutan lindung untuk mencapai air terjun kedua.
Key, Mari kita lanjutkan penjajahan yang tertunda.
Saya dan teman-teman mulai memasuki area hutan lindung tersebut.
Awalnya kami menikmati perjalanan ini dengan canda tawa.
Tapi, setelah setengah perjalanan semangatnya pada luntur, maklum mereka baru pertama kali datang kesini (Kecuali saya dan Mahdi).
Kami memilih untuk menuju air terjun kedua (Tiu Kelep).
Untuk sampai di air terjun tiu kelep ini kami harus menjelajah hutan terlebih dahulu.
Perjalanan yang sungguh menyiksa bagi Tutut dan Bandi.
Huahahahaha.
Meskipun Menyakitkan tapi tetap saja narsis mereka gak ilang-ilang

Setelah Perjalanan yang cukup lama, akhirnya Tiu Kelep Menyapa kami dengan indahnya gemercik airnya.
Decak kagumpun dilantunkan oleh Bandi dan Tutut.
Aktivitas kami lanjutkan dengan bernarsis ria di sekitar air terjun.

Setelah puas berfose, kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Sindang Gile, rasa letih kami lenyap seketika setelah menikmati indahnya tiu kelep.
Sekitar 20 menit perjalanan, kamipun tiba di sindang gile.
Beristirahat dan bercanda melepas tawa adalah kegiatan utama kami disini.
Melepas Lelah sambil menikmati air terjun Sindang Gile bukanlah hal yang menjenuhkan.

Disini banyak kami temui lebih banyak orang jika dibandingkan dengan Tiu Kelep (Maklum aja Aksesnya Lebih Mudah).
Keramaian adalah hal yang wajar ditempat ini.
Sekitar 15 menit kami menikmati air terjun ini dan melihat banyaknya aktivitas disini.
Kamipun memutuskan untuk pulang dan beristirahat sesampai kami dirumah nanti.
Share/Save/Bookmark